Jumat, 19 Oktober 2012

Biografi Tokoh Sosiologi-Auguste Comte

Auguste Comte lahir di Mountpelier, Prancis, 19 Januari 1798 (Pickering, 1993:7). Orang tuanya berstatus kelas menengah dan ayahnya kemudian menjadi pejabat lokal kantor pajak. Meski tergolong cepat menjadi mahasiswa, ia tak pernah mendapat ijazah perguruan tinggi. 
 Dalam setiap kelasnya di Eole Polytecnique, Comte bersama seluruh kelasnya dikeluarkan karena gagasan plitik dan pemberontakan yang mereka lakukan. Pemecatan ini berpengaruh buruk terhadap karir akademis Comte. Tahun 1817 ia menjadi sekretaris (dan menjadi anak angkat) Saint-Simon, filsuf yang 40 tahun lebih tua.
Mereka bekerja bersama secara akrab selama beberapa tahun dan Comte menyatakan utang budinya kepada Saint-Simon: “Aku secara intelektual sangat berhutang budi kepada Saint-Simon….ia memberikan dorongan sangat besar kepadaku tentang studi filsafat yang memungkinkan diriku menciptakan pemikiran filsafatku sendiri dan yang akan aku ikuti tanpa ragu selama hidupku.” (Durkheim, 1928-1962:144).
Tetapi tahun 1824 keduanya bersengketa karena Comte yakin Saint-Simon menghapus namanya dari salah satu karya sumbangannya. Comte kemudian menyurati teman-temannya sambil menuduh Saint-Simon bersifat “Katastropik” (Pickering, 1993:238) dan melukiskan Saint-Simon sebagai “pelukis besar” (Durkheim, 1928/1962:144). Tahun 1852 Comte berkata tentang Saint-Simon: “Aku tak berhutang apa pun pada tokoh terkemuka itu.” (Pickering, 1993:240). Heilborn (1995) melukiskan Comte sebagai orang yang pendek (sekitar 5 kaki lebih 2 inci), bermata agak juling dan sangat gelisah dalam pergaulan terutama di tengah lingkungan wanita. Ia juga terasing dari pergaulan bermasyarakat.
Fakta ini membantu menjelaskan mengapa Comte mengawini Caroline Massin, seorang pelacur miskin. Perkawinannya berlangsung dari 1825 hingga 1841. kegelisahan pribadinya bertolak belakang dengan keyakinannya yang sangat besar terhadap kapasitas intelektualnya dan keyakinannya itu seolah-olah mencerminkan kepecayaan diri yang mantap.
Comte terkenal mempunyai daya ingat luar biasa. Berkat daya ingatnya yang seperti fotografi itu, ia mampu menceritakan kembali kata-kata yang tertulis di satu halaman buku yang hanya sekali saja dibaca. Kemampuan berkosentrasinya sedemikian rupa sehingga ia mampu mengungkapkan keseluruhan isi sebuah buku yang akan ditulisnya tanpa harus menulisnya. Kuliahnya seluruhnya disajikan tanpa berbekal catatan. Bila ia duduk untuk untuk menulis buku, ia menuliskan segalanya dari ingatannya (Schweber, 1991:134).
Tahun 1826 Comte membuat sebuah catatan-catatan yang kemudian menjadi bahan kuliah (ceramah) umum sebanyak tujuh puluh dua kali tentang pemikiran filsafatnya. Ceramah itu dilakukan di rumahnya sendiri. Kuliahnya itu menarik minat kalangan orang terpandang. Tetapi setelah berjalan tiga kali, kuliah terhenti karena Comte mengalami gangguan syaraf. Sejak itu terus terserang gangguan mental dan suatu ketika di tahun 1827 ia mencoba bunuh diri dengan mencebur ke Sungai Saine. Untunganya ia selamat.
Meski tak mendapatkan jabatan resmi di Ecole Polytechnique, ia diberi jabatan kecil sebagai asisten dosen pada 1932. tahun 1837 ia diberi pekerjaan tambahan, hak untuk menguji, dan jabatan inilah yang untuk pertama kali yang memberinya penghasilan yang memadai. (hingga waktu itu secara ekonomis ia sering tergantung pada bantuan keluarganya). Selama periode ini Comte berkonsentrasi menulis 6 jilid buku yang membuatnya sangat terkenal, berjudul Cour de Philosophie Positive, yang akhirnyaditerbitkan secara utuh pada 1842 (jilid pertama telah diterbitkan tahun 1830).
Dalam karyanya itu Comte melukiskan pemikiran filsafatnya bahwa sosiologi adalah ultimate science. Ia pun menyerang Ecole Polytechnique dan akibatnya pada 1844, jabatan asisten dosennya tak diperpanjang. Sekitar tahun 1851 ia menyelesaikan 5 jilid karyanya yang berjudul System de Politique Positive, yang mengandung pemikiran lebih praktis dan menawarkan rencana besar untuk mereorganisasi masyarakat.
Heibron menyatakan bahwa gangguan mental besar dalam kehidupan Comte terjadi tahun 1838, dan itulah yang membuatnya kemudian putus asa karena membayangkan ada orang yang secara serius hendak merampas karyanya tentang ilmu pengetahuan umurnya dan sosiologi khususnya. Ini pula yang menyebabkannya mengalami gangguan otak, yakni Comte mulai tak mau membaca karya orang lain.
Akibatnya, ia tak dapat mengkuti perkembangan intelektual terakhir. Baru sesudah tahun 1838 ia mulai membangun gagasan aneh tentang reformasi social yang menemukan pengungkapannya dalam System de Polytique Positive. Comte mengkhayalkan dirinya sebagai pendeta agama baru kemanusiaan. Ia yakin bahwa kehidupan di dunia ini akhirnya akan dipimpin oleh pendeta sosiolog (Comte sangat dipengaruhi oleh latar belakang agama Katoliknya). Yang sangat menarik, meski gagasannya itu keterlaluan, Comte akhirnya mendapat sejumlah besar pengikut di Perancir dan di beberapa negara lain. Comte meninggal 5 September 1857.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar